BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Keluhan utama
yang sering terjadi pada gangguan sistem kardiovaskuler ialah nyeri dada,
berdebar-debar dan sesak napas. Keluhan tambahan lainnya yang mungkin menyertai
keluhan utama, ialah perasaan cepat lelah, kemampuan fisik menurun dan badan
sering terasa lemas, perasaan seperti mau pingsan, kaki rasa berat atau
membengkak, perut kembung atau membuncit disertai kencing yang berkurang,
kadang-kadang terlihat kebiruan ( cyanotic spells ), batuk atau hemoptisis
dengan dahak yang kemerahan, sering berkeringat dingin dan lemas dengan
perasaan tidak enak pada perut bagian atas. Angina biasanya terjadi waktu latihan,
stres emosi yang parah, atau setelah makan yang berat.Selama periode-periode ini, otot
jantung menuntut lebih banyak oksigen darah daripada arteri-arteri yang
menyempit
Angina pectoris adalah salah suatu
sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksima nyeri perasaan
tertekan di dada depan. Penyebabnya diperkirakan berkurangnya aliran darah
koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat, atau dengan kata
lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat. Angina pektoris
dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak stabil. Angina klasik biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas
fisik. Sedangkan Angina varian biasa
terjadi saat istirahat dan biasa terjadi di pagi hari. Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, dapat
terjadi saat istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik.
1.2.TUJUAN
1.
Untuk
menambah wawasan tentang penyakit paru obstruksi kronik
2.
Mengetahui
pengertian, jenis, etiologi, dan manifestasi klinis dari Angina Pektoris
3.
Menjelaskan
pemeriksaan penunjang dari Angina Pektoris
4. Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan Angina Pektoris
5.
Menjelaskan bagaimana patofisiologi / WOC Angina Pektoris
6.
Menjelaskan komplikasi Angina Pektoris
7. Menjelaskan Asuhan
Keperawatan dari Angina Pektoris
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.ANATOMI
dan FISIOLOGI
Jantung
adalah organ berongga yang memiliki empat ruang. Terletak antara kedua
paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak
disebelah kiri garis midesternal ( bagian dalam ) dan dilindungi mediastinum.
Jantung berukuran sebesar kepalan tangan pemiliknya, bentuknya seperti kerucut
tumpul, ujung atas melebar mengarah ke bahu kanan, sedangkan ujung bawah
mengarah ke panggul kiri ( Syaifuddin, 2009 ).
Fungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan, mensuplai
O2 dan nutrisi sambil mengangkut CO2 dan sampah hasil metabolisme. Terdapat dua
pompa jantung yang terletak di sebelah kiri dan kanan, keluaran jantung kanan
didistribusikan seluruhnya ke paru-paru melalui arteri. Kontraksi otot disebut
sistolik, relaksasi otot jantung disebut diastolic. Jantung terbungkus dalam
kantung fibrosa tipis yang disebut perikardium. Lapisan luar disebut
pericardium parietalis dan lapisan dalam disebut pericardium viceralis yang
langsung melekat pada permukaan jantung. Kedua pericardium dipisahkan oleh
sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan selama kontraksi
jantung. Jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu : Epikardium, miokardium dan
endokardium. Impuls jantung dimulai dan berasal dari Nodus Sinatrialis (SA)
yang berada di dinding posterior atrium kanan dekat muara vena kava superior.
·
Sirkulasi
Peredaran Darah
Darah
yang berasal dari vena cava superior dan inferior masuk atrium kanan kemudian
ke ventrikel kanan lalu menuju paru-paru melalui arteria pulmonalis. Di
paru-paru terjadi difusi CO2 dan O2. Darah yang banyak mengandung O2 keluar
melalui vena pulmonalis ke atrium kiri melewati katub trikuspidalis ke
ventrikel kiri dan akhirnya dipompa ke seluruh tubuh melalui arcus aorta
kemudian melewati pembuluh darah, arteriola, kapiler (di sini terjadi difusi
nutrisi dan metabolik jaringan), venula, vena kemudian kembali lagi dengan
membawa CO2 ke atrium kanan melalui vena cava superior-inferior.
Ventrikel
kiri dan kanan sewaktu diastole akan menghisap darah dari atrium kiri dan kanan
melalui katub trikuspidalis dan mitral untuk dilewati darah. Setelah pengisian
darah penuh di ventrikel akan berkontraksi maka katup bikuspidalis dan mitral
tertutup. Keadaan ini disebut sistolik. Tertutupnya katub trikuspidalis dan
mitral menghasilkan bunyi jantung I sedangkan tertutupnya katub aorta dan
pulmonal menghasilkan bunyi jantung II. Curah jantung (cardiac output) adalah
sejumlah darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh tiap menit. Besarnya curah
jantung berubah tergantung dari kebutuhan metabolisme tubuh.
·
Pengaturan Denyut Jantung
Frekuensi
jantung sebagian besar berada di bawah pengaturan system saraf otonom yaitu
serabut parasimpatis mempersarafi node SA dan AV, mempengaruhi kecepatan dan
frekuensi jantung sedangkan mempengaruhi kecepatan dan frekuensi jantung
sedangkan simpatis akan memperkuat denyut jantung.
Katub jantung memungkinkan darah mengalir hanya satu arah ke dalam jantung. Ada dua katub yaitu:
Katub jantung memungkinkan darah mengalir hanya satu arah ke dalam jantung. Ada dua katub yaitu:
-
Atrioventrikularis
Memisahkan antara atrium dan ventrikel.
Memisahkan antara atrium dan ventrikel.
Terdapat
dua jenis yaitu katub trikuspidalis dan mitralis/bikuspidalis. Katub
trikuspidalis memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri.
-
Semilunaris
Katub semilunaris terletak di antara tiap ventrikel dan arteri yang bersangkutan. Katub antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katub pulmonalis. Katub antara ventrikel kiri dan aorta disebut katub aorta.
Katub semilunaris terletak di antara tiap ventrikel dan arteri yang bersangkutan. Katub antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katub pulmonalis. Katub antara ventrikel kiri dan aorta disebut katub aorta.
2.2.DEFENISI
Angina pektoris adalah suatu sindrom
klinis berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa
berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada pada angina
pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard, karena suplai darah dan
oksigen ke miokard berkurang. Serangan sakit dada biasanya berlangsung 1 sampai
5 menit, bila sakit dada terus berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin pasien
mendapat serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina pektoris
biasa. Angina pectoris biasanya berkaitan dengan penyakit jantung
ateroskleriotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner
utama. Pada pasien angina pektoris dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak
napas, perasaan kadang-kadang sakit dada disertai keringat dingin. Angina
pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa
tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum.
2.3.ETIOLOGI
Angina
pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau
paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan.Penyebabnya diperkirakan
berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai darah oksigen ke jantung
tidak adekuat, atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung
meningkat.Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit jantung aterosklerotik dan
hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama (Smeltzer, 2002).
Faktor yang dapat menyebabkan nyeri
angina :
1.
Latuhan
fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen.
2.
Pajanan
terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokonstriksi dan peningkatan tekanan
darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
3.
Makan
makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesenterik untuk
pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung (pada
jantung yang sudah sangat parah, pintasan darah untuk pencernaan membuat nyeri
angina semakin buruk)
4.
Stress
atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan, menyebabkan frekuensi
jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah ,
dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat (Smeltzer,2002).
2.4.KLASIFIKASI
o
Angina nonstabil (Angina Prainfark;
Angina Kresendo)
Frekuensi,
intestitas, dan durasi serangan angina meningkat secara progresif.
-
Pasien dengan angina yang masih baru
dalam 2 bulan, dimana angina cukup berat dan frekuensi cukup sering, lebih dari
3 kali perhari.
-
Pasien dengan angina yang makin
bertambah berat, sebelumnya ngina stabil, lalu serangan angina timbul lebih
sering, dan lebih berat sakit dadanya, sedangkan faktor presipitasi makin
ringan.
-
Pasien dengan serangan angina pada
waktu istirahat.
Angina Stabil Kronis
Dapat
diramal, konsisten, terjadi saat latihan dan hilang dengan istirahat.
-
Lokasi biasanya di dada, substernal
atau sedikit dikirinya, dengan penjalaran ke leher, rahang,bahu kiri s/d lengan
dan jari-jari bagian ulnar, punggung/ pundak kiri.
-
Kualitas nyeri biasanya merupakan
nyeri yang tumpul seperti rasa tertindih/ berat di dada, rasa desakan yang kuat
dari dalam atau dari bawah diafragma, seperti diremas – remas atau dada mau
pecah dan biasanya pada keadaan yang berat disertai keringat dingin dan sesak
napas serta perasaan takut mati.Nyeri berhubungan dengan aktifitas, hilang
dengan istirahat ; tapi tak berhubungan dengan pernapasan dan gerakan dada ke
kiri dan ke kanan. Nyeri juga dapat dipresipitasi oleh stress fisik maupun
emosional.
-
Kuantitas : Nyeri yang pertama
sekali timbul biasanya agak nyata, dari beberapa menit sampai kurang dari 20
menit.
Angina Prinzmetal (Varian ;
istirahat)
Nyeri
angina yang bersifat spontan disertai elevasi segmen ST pada EKG. Diduga
disebabkan oleh spasme arteri koroner. Berhubungan dengan resiko tinggi
terjadinya infark.
-
Sakit dada atau nyeri timbul pada
waktu istirahat, seringkali timbul di pagi hari.
-
Berlangsung lebih lama daripada
angina pektoris stabil yaitu sekitar 1-15 menit kadang sampai 20 menit.
-
Nyeri dada disebabkan karena spasmus
pembuluh koroner yang aterosklerotik.
-
Cenderung berkembang menjadi infark
miokard akut.
-
Dapat terjadi aritmia pada tingkat
lanjut
o
Angina
Nokturnal
Nyeri terjadi saat
malam hari, biasanya saat tidur; dapat dikurangi dengan duduk tegak. Biasanya
akibat gagal ventrikel kiri.
o
Angina
Dekubitus
Angina saat berbaring.
o
Angina
Refrakter atau Intraktabel
Angina yang sangat berat
sampai tidak tertahan.
o
Iskemia
Tersamar
Terdapat bukti
obyektif iskemia (seperti tes pada stress) tetapi pasien tidak menunjukkan
gejala.
2.6.MANIFESTASI KLINIS
1) Iskemia
otot jantung akan menyebabkan nyeri dengan derajat yang bervariasi. Nyeri
sangat terasa pada dada didaerah belakang sternum atas atau sternum ketiga
tengah (retrosternal). Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri
tersebut dapat menyebar ke leher, dagu, bahu dan aspek dalam ekstremitas atas. Sakit
dada biasanya timbul saat melakukan aktivitas dan hilang saat berhenti, dengan
lama serangan berlangsung antara 1-5 menit.
2) Pasien biasanya memperlihatkan
rasa sesak, tercekik dengan kualitas yang terus – menerus. Rasa lemah atau baal
dilengan atas, pergelangan tangan dan tangan akan disertai rasa nyeri. Selama
terjadi nyeri fisik, pasien mungkin merasa akan segera meninggal.
2.7.EVALUASI DIAGNOSTIK
Diagnosa
angina sering dibuat berdasarkan evaluasi manifestasi klinis nyeri dan riwayat
pasien. Pada angina jenis tertentu, perubahan pola EKG dapat membantu dalam
membuat berbagai diagnosa angina. Respons pasien terhadap kerja berat dan
stress juga dapat diuji dengan pemantauan elektrokardiografi, pada saat pasien
bersepeda atau bersepeda statis.
2.8.KOMPLIKASI
Komplikasi
utama dari angina pectoris (stable) adalah unstable angina, infark miokard,
aritmia, dan sudden death.
2.9.PENATALAKSANAAN
1)
Pengobatan
terhadap serangan akut, berupa nitrogloserin sublingual. -1 tablet yang
merupakan obat pilihan yang bekerja sekitar 1-2 menit dan dapat diulang dengan
interval 3-5 menit.
2)
Pencegahan
serangan lanjutan :
a.
Long-acting nitrate, yaitu ISDN 3 x 10-40
mg oral.
b.
Beta
bloker : propanolol, metoprolol, nadolol, atenolol, dan pindolol.
c.
Kalsium
antagonis : verapamil, diltiazem, nifedipin, nikardipin, atau isradipin.
3)
Tindakan
invasif : Percutaneus transluminal
coronary angioplasty (PTCA), laser
coronary angioplasty, coronary artery bypass grafting (CABG)
4)
Olahraga
disesuaikan.
2.10.ASUHAN KEPERAWATAN
o
Pengkajian
Perawat mengumpulkan
informasi tentang seluruh segi aktivitas pasien, terutama mereka yang ditemukan
berisiko mengalami serangan jantung atau nyeri angina. Pertanyaan yg sesuai
mencakup :
1.
Kapan
cenderung terjadi serangan ? setelah makan ?setelah melakukan aktifitas
tertentu ?setelah melakukan aktifitas fisik secara umum ?setelah mengunjungi
anggota keluarga atau teman -teman?
2.
Bagaimana
pasien menggambarkan nyeri nya ?
3.
Apakah
awitan nyeri mendadak atau bertahap ?
4.
Berapa
lama hal itu terjadi dalam berapa detik ?
5.
Apakah
kualitas nyeri menetap dan terus-menerus ?
6.
Apakah
rasa tidak nyaman disertai dengan gejala seperti perspitasi yang berlebihan,
sedikit sakit kepala, mual, palpitasi, dan napas pendek ?
7.
Berapa
menit nyeri berlangsung setelah minum nitrogliserin ?
8.
Bagaimana
nyeri berkurang ?
o
Diagnosa
Keperawatan
1.
Nyeri
berhubungan dengan iskemia miokardium
2.
Intoleransi
Aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan
oksigen
o
Intervensi
Keperawatan
1.
Nyeri
berhubungan dengan iskemia miokardium
§ Lakukan pengkajian
nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,awitan/ durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri,dan faktor presipitasinya
§ Observasi isyarat
ketidaknyamanan nonverbal, khususnya pada mereka yang tidak mampu
mengomunikasikannya secara efektif.
§ Berikan informasi
tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung dan
antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
§ Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat memengaruhi respons pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya, suhu ruangan, cahaya, dan kegaduhan)
§ Ajarkan tehnik
distraksi dan relaksasi
§ Kolaborasi pengobatan
2.
Intoleransi
Aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan
oksigen
§ Pantau respons oksigen
pasien (misalnya, nadi,irama jantung, dan frekuensi respirasi) terhadap
aktifitas perawatan diri.
§ Pantau asupan nutrisi
untuk memastikan keadekuatan sumber – sumber energy.
§ Instruksikan kepada
pasien/keluarga dalam penggunaan peralatan seperti oksigen selama aktifitas.
§ Berikan pengobatan
nyeri sebelum aktifitas
§ Hindari lingkungan
yang mempunyai konsentrasi oksigen rendah (misalnya, pada daerah dataran
tinggi, pesawat terbang yang bertekanan tidak normal)
§ Minimalkan ansietas
dan stress
§ Bantu dengan aktifitas
fisik teratur (misalnya, ambulasi, transfer, berubah posisi, dan perawatan
personal) sesuai kebutuhan
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Angina pektoris adalah suatu sindrom
klinis berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa
berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada pada angina
pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard, karena suplai darah dan
oksigen ke miokard berkurang. Angina pektoris adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak
dalam daerah retrosternum. Angina pectoris disebut juga angin duduk.
3.2.SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa dan perawat
untuk memahami
tentang defenisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi serta askep angina pectoris.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
edisi 8. Jakarta : EGC
Sudoyo W.Aru dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi 4.Jakarta
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Edisi 2. Jakarta : EGC
Wilkinson Judith M, 2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. Jakarta : EGC
Yan Tambayong. 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : EGC
No comments:
Post a Comment